Ilmu Teknik

Getaran Mekanis Ver. 1

Daftar Isi :

Modul I : Getaran Harmonis dan Getaran Periodik
Modul II : Vectorial Representation Of Harmonic Motions
Modul III : Gerak Lingkaran dan Harmonik
Modul IV : Analysa Harmonik
Modul V : Systems with One Degree of Freedom
Modul VI : Rayleigh method
Modul VII :  Equation Of Motion (Newton's Law Of Motion)
Modul VIII : Pengurangan Logaritmik
Modul IX : Getaran Harmonik Paksa (Damped Forced Vibration)
Modul X : Pusaran Poros Yang Berputar
Modul XI : General Solution
Modul XII : Instrumen Dengan Frekuensi Natural Yang Rendah (Seismometer)
Modul XIII : Frequency Response Method
Modul XIV : System Dua Derajat Kebebasan


PENDAHULUAN

Pelajaran tentang getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak itu. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar. Jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat tertentu, dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.

Sistem yang berosilasi secara luas dapat digolongkan sebagai linier atau non-linier. Untuk sistem linier prinsip superposisi berlaku, dan teknik matematjka yang ada untuk melaksanakan hal itu dikembangkan dengan baik. Sebaliknya, teknik untuk menganalisis sistem tidak-linier kurang dikenal, dan sukar digunakan. Tetapi pengetahu-an tentang sistem tidak linier dibutuhkan, sebab semua sistem cenderung menjadi tidak-linier dengan bertambahnya amplitude osilasi.

Ada dua kelompok getaran yang umum, yaitu : bebas dan paksa. Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (in* herent), dan jika tidak ada gaya luar yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan ber­getar pada satu atau lebih frekuensi naturalnya yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekakuannya.

Getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar disebut getaran paksa, Jika rang-sangan tersebut berosilasi, maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsang­an. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat keadaan resonami, dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung atau sayap pesawat terbang, merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan resonansi. Jadi, perhitungan frekuen­si natural merupakan hal penting yang utama dalam pelajaran getaran.

Semua sistem yang bergetar mengalami redaman sampai derajat tertentu karena energi didisipasi oleh gesekan dan tahanan lain. Jika redaman itu kecil, maka pengaruh-nya sangat kecil pada frekuensi natural sistem, dan perhitungan frekuensi natural biasanya dilaksanakan atas dasar tidak ada redaman. Sebaliknya redaman adalah penting sekaii untuk membatasi amplitude osilasi pada waktu resonansi.

Jumlah koordinat bebas yang dibutuhkan untuk menggambarkan gerak sistem disebut derajat kebebasan sistem. Jadi suatu partikel bebas yang mengalami gerak umum dalam ruang akan mempunyai tiga derajat kebebasan, sedangkan benda kaku akan mempunyai enam derajat kebebasan, yaitu tiga komponen posisi dan tiga sudut yang menya-takan orientasinya. Selanjutnya, benda elastik kontinu akan membutuhkan jumlah koor­dinat yang tak berhingga (tiga untuk tiap titik pada benda) untuk menggambarkan geraknya; jadi derajat kebebasannya harus tak berhingga. Tetapi, dalam banyak kasus, bagian-bagian dari benda semacam itu boleh dianggap tegar (rigid), dan sistem secara dinamis dapat dianggap ekivalen dengan sistem yang mempunyai derajat kebebasan ber­hingga. Dalam kenyataannya, sejumlah besar persoalan getaran dapat diselesaikan dengan ketelitian yang cukup memadai, dengan menyederhanakan sistem yang ber-sangkutan menjadi sistem yang mempunyai satu derajat kebebasan.

Baca Selengkapnya di : Click Sini

Categories: